Kurang Tidur Bisa Timbulkan Masalah dan Merusak Pernikahan

Kamis, 13 Juli 2017 - 20:30 WIB
Kurang Tidur Bisa Timbulkan Masalah dan Merusak Pernikahan
Kurang Tidur Bisa Timbulkan Masalah dan Merusak Pernikahan
A A A
JAKARTA - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di The Ohio State University menunjukkan, bahwa kurang tidur bisa merusak pernikahan. Penelitian ini menguji 43 pasangan suami istri yang diminta untuk melaporkan hasil tes darah di pagi hari ke laboratorium.

Hasil peneliti tersebut pun menemukan, pasangan yang kurang tidur dan saat mencoba mendiskusikan serta menyelesaikan masalah dalam hubungan mereka, cenderung berargumentasi lebih tinggi. Perdebatan yang terjadi juga lebih besar dan suram.

Dilansir dari Health, bahkan, saat kedua pasangan tidur kurang dari tujuh jam, lebih berisiko bermusuhan saat berdiskusi. Kondisi ini juga meningkatkan peradangan sebanyak 10% setiap jamnya, di mana tergantung dari berapa lama mereka kekurangan waktu tidur. Menurut peneliti hal ini pun dinilai cukup memprihatinkan.

Pasalnya, kurang tidur dan konflik perkawinan merupakan hal yang kerap terjadi sehari-hari. Sementara, kurang tidur sendiri bisa menyebabkan stres, jika ditambah dengan pertengkaran, kondisi pun semakin parah. Selain itu, keduanya pun saling terkait untuk meningkatkan stres.

“Jika seseorang gelisah atau memiliki masalah kronis karena kurang tidur, hal itu bisa berdampak pada tidur orang lain. Apabila hal ini terus berlanjut bisa terjadi hal yang tidak enak dalam pasangan,” papar Pimpinan Institute for Behavioral Medicine Research, Janice Kiecolt-Glaser, PhD.

Agar terhindar dari pertengkaran, para peneliti menyarankan salah satu orang harus memiliki waktu tidur yang cukup. Dengan demikian, suami istri bisa lebih menjaga percakapan dan lebih sopan terhadap pasangan mereka yang kurang tidur. Hal ini juga bisa mencegah terjadinya pertengkaran.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3535 seconds (0.1#10.140)